Saturday, February 15, 2025

Everlasting love

 Lukas 15:11-24 (TB) Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.

Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.

Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.

Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat.

Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.

Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya.

Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.

Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,

aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.

Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.

Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.

Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.

Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.

Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.

Mungkin kita  mengira kita mengenal identitas kita sebagai anak Tuhan. Tapi seringkali kita kehilangan identitas sebagai anak Tuhan karna kenakalan anak muda. Tapi seperti cerita ini Sang bapa( ( Tuhan) selalu menerima  sang anak kembali meski sekotor apapun  anaknya itu. Kadang kita yang sudah menjauh dari Tuhan merasa ga layak  untuk kembali  tapi Tuhan akan selalu siap menerima kembali . Itulah kasih yang sebenarnya. Tuhan tuh kan layaknya  bapak ke kita tanya apa sih Tujuan  Tuhan untuk kita. Jangan pernah juga  melupakan orang yang menjauh Tuhan. Aku pribadi punya trauma sama beberapa orang dan banyak orang percuma aku mempertahan iman ku  dengan trauma itu. Tapi aku percaya Tuhan  menunggu ku kembali.


No comments:

Post a Comment

Tujuan nya untuk yang di atas

 Kolose 3:2 (TB) Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.  Ayat ini simple tapi menegur aku hari -hari ini. Aku merasa aku me...