Saling menopang ala perang amalek

 Keluaran 17:8-12 (TB) Lalu datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim. 

Musa berkata kepada Yosua: "Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku."

Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit.

Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek.

Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam.

Perang di amqalek kita bisa ibarat seperti komunitas tau perang orang sekitar sebagai penopang. Saat seseorang bergabung atau berhunguan dengan sekelompok orang yang bersinggungan dengan mereka seharusnya komunitas itu bisa bertindak sebagai penompang untuk seseorang yang mungkin butuh tempat cerita atau lingkungan yang bisa membuat dia percaya bahwa at least ada yang sama-sama dia saat dirinya terpuruk. Aku secara pribadi pernah kecewa dengan orang orang terdekat aku di rumah tapi puji Tuhan aku menemukan  komunitas yang at least bisa membuat ku lupa dengan hal yang mengecewakan itu. Hal yang pertama harus kita lakukan adalah membuat orang percaya dan nyaman sama kita, mungkin ada yang bilang kita harus membangun dan menjadi dampak  memang betul tapi aku percara ketika orang nyaman pada kita maka dia akan dengan sendirinya terbuka. Ada juga beberapa komunitas yang ga bisa membangun dan merakul dengan baik, hal itulah yang paling aku takukan terjadi karena orang selalu ingin berkembang.  Aku sendiri pun karena kondisi fisik ku kadang mender dan gak maksimal tapi untuk ada yang mengajarkanku apa artinya ramah. Jangan berexpetasi lebih kalo orang akan menyambut kita dengan baik atas keramahan kita yang  kita tulus menjukan keramahan itu.